JikaAnda mengambil pendekatan yang layak untuk mengatasi anti-kerapuhan dalam makanan, kemungkinan besar Anda sudah menuju ke jalan yang benar. Menurut saya, utang dalam lingkungan ekonomi yang tumbuh positif belum tentu buruk jika dikelola dengan benar. Ketika ekonomi mulai goyah seperti yang kita lihat sekarang, utang pasti buruk
lingkungandi objek wisata jolotundo kabupaten klaten sehingga dapat tumbuh dan berkembang sebagai kawasan tujuan wisata yang kompetitif dan mempunyai peran strategis dalam pengembangan 1 / 17 kepariwisataan di klaten , perencanaan pariwisata di tingkat nasional dan daerah serta aplikasi aplikasinya dengan menggunakan empat
Bisniscom, JAKARTA -- Pandemi virus corona (Covid-19) tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghilang dalam waktu dekat, yang berarti ada lebih banyak tantangan di depan untuk bisnis kecil yang masih bertahan saat ini. Bagaimanapun, akhirnya, krisis ini akan berlalu. Jika demikian, kinerja Anda selama periode ini tidak hanya akan dinilai dari untung dan rugi, melainkan dalam nilai yang Anda
Dį»ch VỄ Hį» Trợ Vay Tiį»n Nhanh 1s. Persoalan lingkungan hidup saat ini makin menjadi faktor penting bagi perkembangan bisnis. Dalam beberapa kasus bahkan bisnis tertentu mampu mencapai keunggulan kompetitif karena perhatiannya pada lingkungan hidup. Saat ini, misalnya, produsen consumer electronics yang menghasilkan produk yang membutuhkan energi listrik yang besar sudah ditinggalkan konsumennya. Makin langka dan mahalnya energi listrik, serta polusi yang ditimbulkan di pembangkitnya membuat konsumen lebih memilih merek yang lebih hemat energi, yang juga berarti lebih ramah lingkungan. Hal yang sama terjadi pada produk lampu. Bahkan beberapa perusahaan yang tampaknya tidak terlalu bersinggungan dengan lingkungan hidup, seperti produk kosmetik, pun menggunakan isu ramah lingkungan untuk keunggulan kompetitifnya, seperti misalnya The Bodyshop. Masalah lingkungan hidup tidak hanya mengubah praktek bisnis dan manajemen, tetapi juga mengubah konsep dalam berbisnis dan mengubah konsep dalam ilmu manajemen. Makin sulitnya membuang barang elektronik bekas di beberapa negara maju, bukan hanya menumbuhkembangkan praktek sharing seperti yang terjadi pada mesin cuci dan mobil, trade-in seperti yang terjadi pada penjualan televisi, dan leasing seperti yang terjadi pada produk mesin foto copy seperti saat awal mesin fotocopy dan peralatan kantor Xerox dipasarkan melalui Xerox Finance diunduh tanggal 10 Agustus 2015. Model penjualan dengan cara leasing membuat kita patut mempertanyakan konsep memperpendek daur hidup produk melalui inovasi dan penambahan fitur seperti yang terjadi saat ini. Perubahan yang penting tersebut, sayangnya belum banyak direspon. Hampir tidak ada buku yang secara komprehensif membahas perubahan yang akan menjadi semakin cepat terjadi di dunia ini. Jika ada buku seperti itu, pembahasannya fraksional menurut sudut pandang bagian dari ilmu manajemen tertentu seperti pemasaran hijau di Manajemen Pemasaran atau produktivitas hijau di Manajemen Operasi. Padahal perubahan tersebut bersifat komprehensif. Untuk itulah buku ini disusun. Buku ini dapat digunakan untuk perkuliahan baik pada level sarjana maupun pascasarjana di berbagai bidang yang bersentuhan dengan lingkungan hidup. Selain untuk perkuliahan, buku ini juga dapat digunakan oleh praktisi yang membutuhkan pengetahuan tentang faktor pendorong penting dalam bisnis, yaitu lingkungan hidup. Buku ini diawali dengan Bab 1 pembahasan masalah lingkungan hidup yang saat ini dihadapi oleh seluruh umat manusia, termasuk di dalamnya sektor bisnis, dan dampaknya bagi bisnis dan ilmu manajemen. Masalah lingkungan tersebut membutuhkan perubahan paradigma bagi pebisnis. Beberapa konsep dan teori dibahas pada Bab 2 sampai Bab 7 seperti corporate environmental management, greenpreneurship, green productivity, green marketing, clean technologies dan cleaner production, dan ekologi industri. Bab 8 sampai Bab 12 berisikan empat pendekatan utama untuk menyelesaikan masalah lingkungan hidup. Pertama, pendekatan berbasis pasar, khususnya tentang perdagangan karbon dan perdagangan sertifikat hak membuang limbah. Pendekatan kedua, berisikan pendekatan regulasi atau yang dikenal sebagai command and control atau atur dan awasi. Termasuk dalam pendekatan kedua adalah tentang pajak dan subsidi lingkungan yang sebenarnya merupakan pendekatan di antara pendekatan pasar dan regulasi. Pendekatan ketiga adalah pendekatan berbasiskan kesadaran produsen, khususnya akan dibahas tentang seri ISO 14000. Pendekatan keempat yaitu peran organisasi non pemerintah. Paradigma yang digunakan buku ini adalah bagaimana pebisnis dapat menyatukan kepentingan perhatian pada lingkungan hidup dan sekaligus dapat mencapai keunggulan kompetitif. Harapannya setelah membaca buku ini, pembaca tidak lagi melihat lingkungan hidup sebagai beban yang akan mengurangi keuntungan bagi perusahaan.... Three steps that should be conducted to implement GVSM are mapping all the activities, conducting a waste audit and energy audit Hadipuro, 2020 in all the manufacturing activities to eliminate non-value-added activities, and using Pareto Law to eliminate wastes as the results of the waste audit, and decreasing the energy consumption as the results of the energy audit. Pareto Law means that the focus will be on the activities which produce the biggest waste and use the biggest energy and try to look for improvement in those activities. ...... To make the future state, Hadipuro 2020 proposes four steps to take after drawing the current state ...Raymond Budihardjo Wijanto HadipuroThe role of the environment in business success is increasing from day to day. One of the ways to harmonize the goals of making a profit with the environment is by achieving green productivity. Green productivity means that companies can increase their productivity and at the same time improve their environmental performance. To reach that goal one of the ways is that businesses apply value stream mapping and make all the activities to be green which is known as a Green Value Stream Mapping. A combination of secondary data collection and Focus Group Discussions involving all relevant production staffs was conducted to get the initial data and the ideas to improve the performance of electricity, LPG, and water consumption at PT NIC Semarang. Compared to the initial data of the Current State Green Value Stream Mapping, the improvements resulted from the Future State Green Value Stream Mapping were a decrease in electricity consumption, a decrease in LPG consumption, and a 60% decrease in water consumption. From this empirical study, two important outcomes of future implications were found. For the food industry, implementing GVSM should be adjusted in such a way that the experiments to reach the Future State Green Value Stream Mapping will not affect the quality of the final products and that FGDs are very effective to generate ideas of improvements and getting commitments from production staffs to implement the improvements... Orang meninggalkan air PDAM sebagai pemasok utama untuk air minum dan air bersih akibat konstruk yang dibangun oleh Aqua. Hadipuro, 2020. ... Wijanto HadipuroIt is a textbook that can be used both by students, practitioners, and activists in the fields of natural resource management, especially those interested in the ideological debates behind natural resource management in a particular location or has not been able to resolve any references for this publication.
Lingkungan yang sangat luas, keras, dan tidak terduga memaksa para pelaku usaha selalu waspada. Tidak ada yang bisa menduga hal-hal tersebut akan berakhir positif atau negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis lingkungan bisnis untuk memetakan posisi bisnis yang sedang dijalankan. Sebenarnya apa itu lingkungan bisnis dan analisis lingkungan bisnis? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini. Business environment atau lingkungan bisnis adalah kondisi yang terjadi di sekitar bisnis atau perusahaan yang dapat berdampak pada laju usaha tersebut. Hal ini harus menjadi perhatian karena dapat memengaruhi performa perusahaan. Pada dasarnya, lingkungan bisnis adalah nilai keseluruhan dari individu, institusi, maupun kekuatan lain yang berasal di luar kontrol perusahaan, tapi perusahaan tetap bergantung pada mereka karena dapat memengaruhi performa dan keberlanjutan perusahaan. Memahami sifat lingkungan bisnis dan perubahannya merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan dalam merancang strategi kompetitif. Hal tersebut untuk memastikan perusahaan memiliki strategi sukses yang tepat, tidak hanya di masa sekarang, tetapi juga di masa depan. Hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam analisis lingkungan bisnis adalah kompetitor, pemasok, media, kelompok pelanggan, pelanggan, pemerintah, kondisi pasar, kondisi ekonomi, teknologi, pemodal, tren, dan beragam pihak lain yang berasal dari luar perusahaan. Contohnya, kebijakan kenaikan nilai Pajak Pertambahan Nilai atau PPN yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah berpotensi membuat pelanggan akan membeli produk dalam jumlah yang lebih sedikit daripada yang dijual. Dalam hal ini, bisnis harus menetapkan kembali harga jualnya agar bisa keluar dari masalah tersebut. Walaupun perusahaan tidak terlibat langsung dalam perubahan atau kebijakan tersebut, tapi perusahaan harus melakukan analisis lingkungan bisnis agar bisa tetap bertahan atau memanfaatkan kesempatan yang ada agar bisa meraih keuntungan maksimal. Faktor yang Memengaruhi Lingkungan Bisnis Dalam bisnis yang dijalankan, terdapat lingkungan yang memenuhi kebutuhan proses bisnis. Lingkungan dan bisnis saling melengkapi satu sama lain dan saling berkaitan. Berikut penjelasan mengenai lingkungan bisnis. Lingkungan bisnis dapat dimaknai sebagai seluruh komponen yang dapat memengaruhi maupun mendukung jalannya suatu bisnis. Lingkungan bisnis berperan penting dalam keselarasan lingkungan dan bisnis itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan bisnis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi struktur organisasi, budaya perusahaan, dan sumber daya perusahaan, citra perusahaan, sistem kepegawaian yang digunakan, hubungan dan relasi bisnis antarkaryawan, strategi pemasaran, serta kualitas dan tujuan dari bisnis yang dijalankan. Fungsi internal lingkungan bisnis pengaruhnya cukup besar bagi berputarnya bisnis tersebut. Sedangkan, faktor eksternal mencakup seluruh lapisan yang berada di luar perusahaan. Contohnya pelanggan atau konsumen, hubungan dengan relasi yang diajak bekerja, media yang digunakan untuk pemasaran bisnis, serta pesaing bisnis atau kompetitor. Baca juga Bahan Baku dalam Industri Pengertian, Jenis, dan Contohnya Dilansir dari buku Thomas L. Wheelen āManajemen Strategis dan Kebijakan Bisnisā, hirarki lingkungan eksternal terbagi menjadi tiga tingkatan, antara lain 1. Lingkungan Fisik Alami Natural Physical Environment Lingkungan fisik terdiri dari sumber daya fisik, iklim, dan satwa liar. Mereka adalah lingkungan luar dan memengaruhi dua lingkungan lainnya, yaitu Lingkungan Sosial dan Lingkungan Tugas. 2. Lingkungan Sosial Societal Environment Lingkungan sosial terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Namun, meskipun perubahan dalam lingkungan alam dapat berdampak untuk perubahan dalam kebijakan politik dan ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, tetapi tidak sebaliknya. Contohnya, fenomena pemanasan global akan memengaruhi cara pemerintah dalam mengambil kebijakan ekonomi. Pemerintah tentunya akan berusaha beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut. Tetapi, baik pemerintah maupun masyarakat, mereka tidak dapat memengaruhi suhu global. Kita hanya bisa beradaptasi dengan melakukan kegiatan ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi efek pada kenaikan suhu global. 3. Lingkungan Tugas Task Environment Lingkungan tugas mencakup interaksi antara perusahaan dan para pemangku kepentingan stakeholder, seperti pemerintah, pelanggan, pesaing, asosiasi perdagangan, serikat pekerja, kreditor, dan masyarakat. Dari jenis-jenis lingkungan bisnis tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan atau pemilik bisnis memiliki kendali atas lingkungan internal, tetapi tidak atas lingkungan eksternal. Perusahaan hanya beradaptasi dengan perubahan di lingkungan eksternal. Dalam hal ini, ketidakpastian dan besarnya efek harus menjadi pertimbangan pemilik usaha. Semakin tinggi ketidakpastian dan pengaruhnya, maka akan semakin besar tantangan strategis bagi perusahaan. Lingkungan eksternal yang dinamis akan memaksa perusahaan untuk bertindak dengan cepat dan tepat. Perencanaan skenario, intuisi, serta pendekatan pembelajaran sangat penting dalam bertindak dan mengambil keputusan. Dibutuhkan organisasi yang fleksibel sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat. Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis Sebelum menjalani bisnis, calon pengusaha sebaiknya meluangkan waktu untuk mempelajari dan memahami lingkungan bisnis. Tujuannya adalah untuk menciptakan keselarasan antara lingkungan dan bisnis itu sendiri. Lingkungan bisnis yang baik akan memperlancar jalannya bisnis. Tidak hanya bisnis, lingkungan yang baik juga bisa menghasilkan dampak yang baik pula bagi seluruh lapisan bisnis dan masyarakat. Lingkungan bisnis yang dipelajari juga bisa menjadi acuan akan lifestyle atau tren terkini yang sedang diminati masyarakat. Hal tersebut bisa menjadi bahan untuk menentukan target pasar dan membuat strategi pemasaran. Karena itu, lingkungan bisnis berperan penting dalam peluang bisnis yang akan dibangun dan dijalankan ke depannya. Dengan mempelajari dan memahami lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis dapat dikembangkan. Selain itu, lingkungan bisnis memengaruhi keberhasilan dan profitabilitas perusahaan. Perubahan pada lingkungan bisnis pastinya akan ikut memengaruhi keputusan strategis perusahaan. Beberapa mungkin memiliki dampak tidak langsung, sementara yang lain memiliki dampak langsung. Beberapa contoh perubahan lingkungan bisnis yang harus diantisipasi Peristiwa alam seperti kebakaran hutan, perubahan iklim, dan bencana alam. Peristiwa politik, seperti pergantian kepemimpinan kepala negara, tindakan korupsi, dan aksi kerusuhan. Kondisi ekonomi, seperti resesi, tingginya suku bunga, devaluasi mata uang, dan hiperinflasi. Perubahan sosial budaya, seperti perubahan selera dan preferensi konsumen, pergeseran komposisi demografis, dan urbanisasi. Perubahan regulasi, seperti regulasi persaingan usaha, keamanan produk, dan perlindungan konsumen. Perubahan teknologi, seperti penetrasi Internet di daerah. Kondisi internal, seperti turn-over karyawan dan produktivitas karyawan. Seberapa besar dampak setiap perubahan lingkungan bisnis terhadap perusahaan, itu tergantung pada industri di mana perusahaan beroperasi. Contohnya, devaluasi mata uang akan memiliki dampak dan eksposur yang lebih besar kepada eksportir daripada perusahaan asuransi properti. Atau misalnya, pergeseran selera konsumen akan lebih berdampak pada industri makanan daripada industri keuangan. Pengertian Analisis Lingkungan Bisnis Analisis lingkungan bisnis adalah proses pemetaan dan pemantauan lingkungan bisnis dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis lingkungan bisnis adalah salah satu strategi yang digunakan perusahaan untuk meramalkan atau memprediksi dampak perubahan lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Analisis lingkungan bisnis harus dilakukan agar dapat memetakan posisi bisnis yang sedang dijalani. Tujuan analisis lingkungan bisnis adalah untuk mengidentifikasi kekuatan strength dan kelemahan weakness yang dimiliki perusahaan serta peluang opportunities dan ancaman threat yang dihadapi oleh perusahaan. Baca juga Apa itu Analisis SWOT? Pahami Melalui Contohnya! Teknik Analisis Lingkungan Bisnis Ada beberapa teknik analisis lingkungan bisnis yang berguna untuk membantu pemilik usaha memahami lingkungan eksternal bisnis. Berikut penjelasannya 1. Analisis PESTLE PESTLE ANALYSIS Analisis PESTLE adalah salah satu teknik metode manajemen risiko yang digunakan untuk mengevaluasi lingkungan eksternal bisnis. Analisis ini dilakukan dengan memecah peluang dan risiko menjadi faktor-faktor berikut. Politik Factor Faktor Politik Mengevaluasi sejauh mana kebijakan pemerintah dapat berdampak pada perusahaan dan brand. Hal ini mencakup analisis mengenai kebijakan politik dan stabilitas serta kebijakan perdagangan, fiskal dan perpajakan. Economic Factor Faktor Ekonomi Mengevaluasi dampak jangka panjang langsung atau tidak langsung hal-hal seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, tingkat inflasi, suku bunga, pendapatan konsumen dan tingkat pengangguran terhadap brand. Sebab faktor ini akan memengaruhi daya beli konsumen. Social Factor Faktor Sosial Mengevaluasi dimensi sosial dalam masyarakat, seperti demografis, norma, adat istiadat, termasuk tingkat pertumbuhan penduduk, distribusi usia, distribusi pendapatan, kesadaran kesehatan, gaya hidup dan hambatan budaya. Technological Factor Faktor Teknologi Mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan inovasi dalam teknologi yang dapat memengaruhi operasi industri dan pasar secara menguntungkan atau tidak menguntungkan. Legal Factor Faktor Hukum Mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan hukum, seperti undang-undang ketenagakerjaan, undang-undang perlindungan konsumen, undang-undang hak cipta dan paten, serta undang-undang kesehatan dan keselamatan. Environmental Factor Faktor Lingkungan Mengevaluasi faktor lingkungan, seperti aspek ekologi, cuaca, dan perubahan iklim yang terutama dapat memengaruhi industri. 2. Analisis Pemangku Kepentingan Stakeholder Analysis Stakeholder analysis adalah proses mengidentifikasi para pemangku kepentingan di dalam perusahaan, baik perorangan atau kelompok. Hasil identifikasi akan menjadi evaluasi agar ada tindakan preventif dengan mempertimbangkan semua pihak yang terlibat. Analisis pemangku kepentingan sangat penting untuk menjawab kepentingan siapa yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan atau menerapkan strategi. Pemilik usaha harus secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang para pemangku kepentingan serta peran mereka di dalam perusahaan. Analisis ini bertujuan agar adanya kerjasama antara pemangku kepentingan dan tim pelaksana untuk memastikan kesuksesan proyek yang sedang berjalan. Contoh Analisis Lingkungan Bisnis Berikut adalah contoh analisis lingkungan bisnis dari faktor internal dan faktor eksternal Contoh Analisis Lingkungan Bisnis Internal Resource Sebuah perusahaan kerajinan dari kayu kelapa menggunakan bahan baku yang didatangkan dari Desa Maju Makmur. Capability Perusahaan tersebut mampu mempekerjakan 5 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang desainer, 2 orang pengrajin, dan 2 orang pemasar produk. Core of Competence Perusahaan tersebut mampu menciptakan keunikan yang tidak dipikirkan pasar sehingga hal itu menjadi nilai tambah. Contoh Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal Threat of New Entries Pendatang baru pasti akan selalu ada. Untuk mencegah tersaingi, perusahaan berupaya membuat bisnisnya berbeda dan āstand outā dari calon kompetitor lainnya. Threat of Subtitle Products Sebagai bentuk dukungan terhadap produk ramah lingkungan, perusahaan membuat piring dari kayu kelapa. Bargaining Power of Customers Inovasi yang dilakukan oleh perusahaan harus didukung dengan harga jual yang layak. Namun, harga yang terlalu tinggi dapat memicu tumbuhnya kompetitor, sedangkan harga yang terlalu rendah akan kesulitan dalam meraih laba. Bargaining Power of Supplier Pohon kelapa memerlukan waktu tumbuh lama, sehingga pasokan bahan baku harus diatur agar tidak melakukan penebangan liar. Demi keberlangsungan lingkungan sekitar, perusahaan juga harus dapat mengendalikan limbah kayu yang berlebih. Kesimpulan Perusahaan atau bisnis yang baik harus dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi pasar, serta mengikuti perkembangan zaman. Maksimalkan potensi bisnismu dengan menggunakan aplikasi majoo. Aplikasi wirausaha super lengkap yang memudahkan kamu dalam mengelola bisnis. Satu aplikasi banyak fungsi, satu harga untuk semua kebutuhan wirausaha. Terdiri dari aplikasi kasir online, aplikasi inventori, aplikasi keuangan dan akunting, aplikasi absensi dan karyawan, aplikasi CRM, serta aplikasi analisa bisnis. Yuk, rasakan pengalaman berwirausaha yang berbeda dengan menggunakan aplikasi dari majoo!
4. Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan1. Nilai Pengelolaan Lingkungan Bagi PerusahaanPengelolaan lingkungan industri merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar industrytetap berjalan dan berkelanjutan. Lingkungan sebagai salah satu pilar dari tiga pilarpembangunan berkelanjutan mempunyai peranan penting dalam industri berkelanjutan mencakup tiga aspek yaitu lingkunganEnvironment,ekonomi Economy dan sosial/ kesempatan yang sama bagi semua orangEquity dikenal sebagai 3E. Kaitan lingkungan dengan ekonomi dan sosial dalam suatu kegiatanindustri mencakup beberapa hal, di antaranya adalah biaya pengelolaan, bisnis, investasi, citraperusahaan, perdagangan, serta kesehatan dan keselamatan masyarakat Tempat Kedudukan dan Tempat PerusahaanA. Pengertian / Arti Definisi Lokasi PerusahaanLokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaanadalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalahpabrik tempat memproduksi Faktor-Faktor Pokok Penentu Pemilihan Lokasi Industriā Letak dari sumber bahan mentah untuk produksiā Letak dari pasar konsumenā Ketersediaan tenaga kerjaā Ketersediaan pengangkutan atau transportasiā Ketersediaan energyC. Jenis-Jenis Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintahLokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yangtelah perusahaan yang mengikuti sejarahLokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikanpengaruh pada kegiatan perusahaan yang mengikuti kondisi alamLokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim,dan lain Perusahaan yang Mengikuti Faktor-faktor EkonomiLokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktorketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan Perusahaan dan Lembaga SosialWalaupun segala kegiatan diarahkan untuk memperoleh keuntungan, perusahaan sebagailembaga sosial menawarkan kesempatan kerja, dan membayar pajak bagi dikemukakan bahwa perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi untukmenyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif memperoleh keuntungan. Unitkegiatan itu sering disebut sebagai lembaga sosial seperti lembaga sosial lainnya misalkankehidupan keluarga RT, desa, kota, kecamatan, kabupaten atau suatu kelompok manusia yangmempunyai tujuan tertentu seperti Yayasan sosial, Koperasi dll.
pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan